para generasi kids zaman now siapa sih yang tidak memiliki akhlaq
yang baik, bagi muslim memiliki akhlak yang baik adalah cerminan diri sendiri.
Akhlak dapat menjadi timbangan amal seorang hamba menjadi berat pada hari
kiamat, dan sebaliknya juga akhlak dapat membawa seseorang ke nereka. Akhlaq
adalah bukti dan buah keimanan manusia. Keimana tidak ada nilainya tanpa
akhlak. Inilah makn ayang diisyiratkan oleh Hasan Basri:
“Iman bukanlah
dengan angan-angan, akan tetapi apa yang bersemayam di hati dan buktikan oleh
perbuatan” (Hasan Basri)
Rasulullah saw
pernah ditanya: “apakah agama ini?”
Beliau
menjawab: “Akhlaq yang baik”
Kemudia beliau
ditanya tentang kesialan. Beliau menjawab “akhlaq yang buruk” (HR Ahmad)
Akhlaq mulai
adalah buah ibadah dalam Islam. Tanpa itu, ibadah tak upacara dan
gerakan-gerakan yang tidak memiliki nilai dan faedah sama sekali.
Nah, sebaik
seorang muslim yang taat harus memililki sifat-sifat yang mencerminkan akhlak
seirang muslim yang berakhlak islami seperti berikut ini:
1.
Bersikap
Wara’ (hati-hati) Terhadap Syubhat
Seorang muslim yang taat kepada Allah harus berhati-hati terhadap
hal-hal yang diharamkan dan segala syubhat. Karena syubhat dapat membawa
seseorang masuk neraka.
Hal ini seperti Hadist Rasulullah
“Yang halal itu jelas, haram itu jelas, dan di antara keduanya
terdapat perkara-perkata yang sama-samar yang tidak diketahui oleh banyak
manusia. Maka barangsiapa memelihara diri dari syubhat-syubhat, berarti telah
membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa terjatuh dalam syubhat,
berarti telah terjatuh dalam hal yang diharamkan. Seperti penggembala yang
mengembala di sekililing daerah larangan, dan daerah larangan bagi Allah adalah
hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal
daging, apabila bila baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika dia
rusak maka seluruh jasad menjadi rusak. Ketahuilah, itulah hati (Muttafaq
‘Alaihi)
Sikap wara’ yang tingkatannya tertinggi adalah yang disebutkan oleh
Rasulullah saw dalam hadits:
“Tidaklah seorang hamba mencapai derajat yang bertakwa sampai dia
meninggalkan apa yang tidak harap karena berhati-hati terhadap apa yang
haram.”(HR Tirmidzi)
Sudah sepantasnya seorang muslim sejati yang berada di zaman now
ini mempunyai sikap wara (berhati-hati) berhadap yang haram. Karena
sesungguhnya di zaman now ini banyak sekali yang membuat kita terjerumus dalam
hal ini. Sepatutnya seorang muslim ketika tidak mengetahui hukam halal dan
haramnya suatu kaidah-kaidah dalam fiqih maupun muamalaf, mereka bertanya
kepada yang ulama-ulama yang ada disekitar kita. Ulama adalah pewaris nabi.
2.
Menundukkan
pandangan (Ghadhul Bashar)
Ini adalah perkara yang sangat urgent di zaman now ini, menundukkan
pandangan penting sekali dimiliki seorang muslim sejati di zaman now ini.
Inilah awal terjadinya hal yang tidak diinginkan. Hendaklah dia menundukkan
pandangannya dari segala yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, karena pandangan itu
menimbulkan keinginan, dan secara bertahap akan membawa pelakunya untuk
melakukan dosa dan kemaksiatan. Seperti dalam Al-Quran telah memperingatkan
muslim sejati.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka
menundukkan padangannya.” (QS. An-Nur: 30)
Rasulullah juga menegaskan dalam sabdanya “Pandangan adalah salah
satu anak panah iblis.”
Hal inilah banyak membuat para generasi kids zaman now terjebak
kemaksiat yang bertubi-tubi menyerah akhlaq para generasi kids zaman now.
3.
Menjaga
Lidah
Organ tubuh manusia yang tidak bertulang, tapi kekuatannya seperti
pedang tajam yang siap mencarikan kebathilan dan sebaliknya bisa menjadi
kemungkaran itulah adalah Lidah. Lidah bisa membuat kita masuk surga dan bisa
membuat kita masuk nereka.
“Bukankah manusia tidak akan ditelungkupkan wajahnya di nereka,
kecuali akibat dari lidah mereka?” (HR. Tirmidzi)
Kata-kata yang keluar dari lidah adalah
cerminan akhlaq seorang muslim. Agar dia menjadi lidahnya dari berbicara yang
berlebihan kata kotor, kalimat-kalimat yang kasar, pembicaraan yang sia-sia,
bergunjing, dan mengadu domba. Imam Nawawi berkata
“Ketahuilah bahwa seyogianya setiap mukallaf
(orang yang telah mendapat beban kewajiban agama) menjadi lidahnya dari semua
ucapan, kecuali ucapan yang jelas mengandung kemaslahatan.” (Imam Nawawi)
Nah salah satu solusi dalam menjadi lidahnya
ialah diam, apabila berbicara dan dia itu sama-sama mengandung kemaslahatan
maka disunnahkan adalah diam.
“Barangsiapa banyak bicaranya maka banyak
kesalahannya, barangsiapa banyak kesalahannya maka banyak dosanya, barangsiapa
banyak dosanya maka nereka lebih layak baginya.”
Artinya diam lebih baik, akan tetapi jika
engkau berbicara tentang kebenaran maka
berbicara bisa membuat mu masuk surga.
4.
Malu (Haya’)
“Iman itu terdiri dari 70 lebih cabang atau 60
lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan la illaaha illallah tidak ada
tuhan selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan)
dari jalan. Malu merupakan salah asi cabang iman,” (HR. Muslim)
Seorang muslim di zaman now ini seharusnya
memiliki akhlaq yaitu Haya’ (malu). Malu mengambil hak orang lain, malu membuka
aurat, malu membicarakan orang lain, malu kalau tidak sholat dan berpuasa, malu
kalau tidak bayar zakat (jika mampu) dan dalam segala keadaan.
Namun sifat pemalinya ini jangan sampai
menghalanginya untuk berani dalam menegakkan kebenaran. Salah satu bentuk sifat
malu adalah tidak suka turut campur dalam urusan orang lain, menahan pandanganm
rendah hati, tidak meninggikan suara, menerima keadaan, dan sifat-sifat yang
serupa dengan itu.
Ketika manusia sudah kehilangan sifat malunya,
maka itu seperti kehilangan kehormatannya sebagai manusia. Sifat malu ini salah
sifat yang harus di jaga seorang muslim sejati. Seperti salah sahabat nabi yang
memiliki sifat malu dan bisa membooking tiket menuju surga ialah Ustman bin
Affan.
5.
Pemaaf dan Sabar
Di antara sifat yang utama bagi seorang muslim
sejati di zaman now ini ialah pemaaf dan sabar. Pejuang islam sampai ke tangan
kita ini ialah berkat para pendahulu kita yang sabar dalam mendakwah manusia
sehingga Sampailah Islam ke tangan kita ini.
Banyak sekali pahala yang kita dapat jika
sifat ini kita terapkan di setiap lini kehidupan kita.
“Barang siapa bersabar dan memaafkan,
sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”
(QS. Asy-Syura: 43)
“Maka maafkanlah (mereka) dengan cara ya
baik.” (QS. Al-Hijr: 85)
“sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan paha mereka tanpa batas,” (QS Az-Zumar: 10)
Pertanyaan sampaikan mana kak sabar kita? Nah,
sabar kita ya tanpa batas namun ketika ada kemungkaran atau penistaan agama,
pelecahan terhadap agama dll. Maka wajib kita bersegera membasminya.
Inilah 5 sifat yang harus diterapkan muslim di
zaman now ini! Insya allah masih ada lagi 5 sifat lagi yang belum berbahas
nantik akan dibahas 5 lagi semoga bermanfaat tulisan ini. Dan silahkan shared
dan coment tulisan ini.
Sumber Bacaan : Fatin Yakan : Persaksikan Aku
Muslim Sejati
No comments:
Post a Comment