Akhlak Seorang Muslim - AKSI PINTAR

Wednesday, June 20, 2018

Akhlak Seorang Muslim



 para generasi kids zaman now siapa sih yang tidak memiliki akhlaq yang baik, bagi muslim memiliki akhlak yang baik adalah cerminan diri sendiri. Akhlak dapat menjadi timbangan amal seorang hamba menjadi berat pada hari kiamat, dan sebaliknya juga akhlak dapat membawa seseorang ke nereka. Akhlaq adalah bukti dan buah keimanan manusia. Keimana tidak ada nilainya tanpa akhlak. Inilah makn ayang diisyiratkan oleh Hasan Basri:

“Iman bukanlah dengan angan-angan, akan tetapi apa yang bersemayam di hati dan buktikan oleh perbuatan” (Hasan Basri)
Rasulullah saw pernah ditanya: “apakah agama ini?”
Beliau menjawab: “Akhlaq yang baik”
Kemudia beliau ditanya tentang kesialan. Beliau menjawab “akhlaq yang buruk” (HR Ahmad)
Akhlaq mulai adalah buah ibadah dalam Islam. Tanpa itu, ibadah tak upacara dan gerakan-gerakan yang tidak memiliki nilai dan faedah sama sekali.
Nah, sebaik seorang muslim yang taat harus memililki sifat-sifat yang mencerminkan akhlak seirang muslim yang berakhlak islami seperti berikut ini:
1.      Bersikap Wara’ (hati-hati) Terhadap Syubhat
Seorang muslim yang taat kepada Allah harus berhati-hati terhadap hal-hal yang diharamkan dan segala syubhat. Karena syubhat dapat membawa seseorang masuk neraka.
Hal ini seperti Hadist Rasulullah

“Yang halal itu jelas, haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat perkara-perkata yang sama-samar yang tidak diketahui oleh banyak manusia. Maka barangsiapa memelihara diri dari syubhat-syubhat, berarti telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa terjatuh dalam syubhat, berarti telah terjatuh dalam hal yang diharamkan. Seperti penggembala yang mengembala di sekililing daerah larangan, dan daerah larangan bagi Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila bila baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika dia rusak maka seluruh jasad menjadi rusak. Ketahuilah, itulah hati (Muttafaq ‘Alaihi)

Sikap wara’ yang tingkatannya tertinggi adalah yang disebutkan oleh Rasulullah saw dalam hadits:

“Tidaklah seorang hamba mencapai derajat yang bertakwa sampai dia meninggalkan apa yang tidak harap karena berhati-hati terhadap apa yang haram.”(HR Tirmidzi)

Sudah sepantasnya seorang muslim sejati yang berada di zaman now ini mempunyai sikap wara (berhati-hati) berhadap yang haram. Karena sesungguhnya di zaman now ini banyak sekali yang membuat kita terjerumus dalam hal ini. Sepatutnya seorang muslim ketika tidak mengetahui hukam halal dan haramnya suatu kaidah-kaidah dalam fiqih maupun muamalaf, mereka bertanya kepada yang ulama-ulama yang ada disekitar kita. Ulama adalah pewaris nabi.

2.      Menundukkan pandangan (Ghadhul Bashar)
Ini adalah perkara yang sangat urgent di zaman now ini, menundukkan pandangan penting sekali dimiliki seorang muslim sejati di zaman now ini. Inilah awal terjadinya hal yang tidak diinginkan. Hendaklah dia menundukkan pandangannya dari segala yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, karena pandangan itu menimbulkan keinginan, dan secara bertahap akan membawa pelakunya untuk melakukan dosa dan kemaksiatan. Seperti dalam Al-Quran telah memperingatkan muslim sejati.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan padangannya.” (QS. An-Nur: 30)

Rasulullah juga menegaskan dalam sabdanya “Pandangan adalah salah satu anak panah iblis.”

Hal inilah banyak membuat para generasi kids zaman now terjebak kemaksiat yang bertubi-tubi menyerah akhlaq para generasi kids zaman now.

3.      Menjaga Lidah
Organ tubuh manusia yang tidak bertulang, tapi kekuatannya seperti pedang tajam yang siap mencarikan kebathilan dan sebaliknya bisa menjadi kemungkaran itulah adalah Lidah. Lidah bisa membuat kita masuk surga dan bisa membuat kita masuk nereka.

“Bukankah manusia tidak akan ditelungkupkan wajahnya di nereka, kecuali akibat dari lidah mereka?” (HR. Tirmidzi)

Kata-kata yang keluar dari lidah adalah cerminan akhlaq seorang muslim. Agar dia menjadi lidahnya dari berbicara yang berlebihan kata kotor, kalimat-kalimat yang kasar, pembicaraan yang sia-sia, bergunjing, dan mengadu domba. Imam Nawawi berkata

“Ketahuilah bahwa seyogianya setiap mukallaf (orang yang telah mendapat beban kewajiban agama) menjadi lidahnya dari semua ucapan, kecuali ucapan yang jelas mengandung kemaslahatan.” (Imam Nawawi)

Nah salah satu solusi dalam menjadi lidahnya ialah diam, apabila berbicara dan dia itu sama-sama mengandung kemaslahatan maka disunnahkan adalah diam.

“Barangsiapa banyak bicaranya maka banyak kesalahannya, barangsiapa banyak kesalahannya maka banyak dosanya, barangsiapa banyak dosanya maka nereka lebih layak baginya.”
Artinya diam lebih baik, akan tetapi jika engkau berbicara tentang  kebenaran maka berbicara bisa membuat mu masuk surga.

4.      Malu (Haya’)
“Iman itu terdiri dari 70 lebih cabang atau 60 lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan la illaaha illallah tidak ada tuhan selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Malu merupakan salah asi cabang iman,” (HR. Muslim)

Seorang muslim di zaman now ini seharusnya memiliki akhlaq yaitu Haya’ (malu). Malu mengambil hak orang lain, malu membuka aurat, malu membicarakan orang lain, malu kalau tidak sholat dan berpuasa, malu kalau tidak bayar zakat (jika mampu) dan dalam segala keadaan.

Namun sifat pemalinya ini jangan sampai menghalanginya untuk berani dalam menegakkan kebenaran. Salah satu bentuk sifat malu adalah tidak suka turut campur dalam urusan orang lain, menahan pandanganm rendah hati, tidak meninggikan suara, menerima keadaan, dan sifat-sifat yang serupa dengan itu.

Ketika manusia sudah kehilangan sifat malunya, maka itu seperti kehilangan kehormatannya sebagai manusia. Sifat malu ini salah sifat yang harus di jaga seorang muslim sejati. Seperti salah sahabat nabi yang memiliki sifat malu dan bisa membooking tiket menuju surga ialah Ustman bin Affan.

5.      Pemaaf dan Sabar
Di antara sifat yang utama bagi seorang muslim sejati di zaman now ini ialah pemaaf dan sabar. Pejuang islam sampai ke tangan kita ini ialah berkat para pendahulu kita yang sabar dalam mendakwah manusia sehingga Sampailah Islam ke tangan kita ini.
Banyak sekali pahala yang kita dapat jika sifat ini kita terapkan di setiap lini kehidupan kita.

“Barang siapa bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS. Asy-Syura: 43)

“Maka maafkanlah (mereka) dengan cara ya baik.” (QS. Al-Hijr: 85)

“sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan paha mereka tanpa batas,” (QS Az-Zumar: 10)

Pertanyaan sampaikan mana kak sabar kita? Nah, sabar kita ya tanpa batas namun ketika ada kemungkaran atau penistaan agama, pelecahan terhadap agama dll. Maka wajib kita bersegera membasminya.
Inilah 5 sifat yang harus diterapkan muslim di zaman now ini! Insya allah masih ada lagi 5 sifat lagi yang belum berbahas nantik akan dibahas 5 lagi semoga bermanfaat tulisan ini. Dan silahkan shared dan coment tulisan ini.
Sumber Bacaan : Fatin Yakan : Persaksikan Aku Muslim Sejati

No comments:

Post a Comment